Sticky Sidebar



○ ■ ¤¤¤¤¤ AGEtv

Memahami Makna laa ilaha Illa Allah Wajib

Memahami Makna laa ilaha Illa Allah Wajib
Memahami Makna laa ilaha Illa Allah Wajib - Memahamai makma kalimat tauhid laa ilaha Illa Allah wajib sama wajibnya seperti orang yang mau menjalankan kewajiban shalat namum belum tahu makna , sarat dan rukun serta yang dapat membatalkannya. Begitupula seorang Muslim wajib memahami makna hakikat yang trkadung dalam kalimat syahadat tersebut. karena seseorang tidak akan syah pernyataan ikran syahadatnya jika belum memahami makna tauhid ikrarnya itu. Olehkarenaitu  berikut ini makna daripada kalimat tauhid yang tertulis dalam bendera rasulullah bendera umat Islam seduaia.



JANGAN BILANG KITA BERIMAN KEPADA DUA KALIMAT PERSYAKSIAN, JIKA BELUM MEMHAMI MAKNA HAKIKAT YANG TERKANDUNG DALAM DUA KALIMAT SYAHADAT. BAGAIMANA DI KATAKAN BERIMAN PERCAYA DAN MEMBENARKAN JIKA DIRINYA BELEUM MEMAHAMINYA



Makna TUHID ULUHIYYAH

Wajib dipahami bahwa kalimat tauhid laa ilaha illa Allah disebut kalimat ikhlas, kalimat syahadat dan kalimat tauhid uluhiyyah. Tauhid uluhiyyah merupakan ini dakwah PAra rasul.

Uluhiyyah adalah ibadah
Tauhid uluhiyyah adalah mengesakan Allah swt dengan perbuatan para hamba berupa  pelaksanaan ketaatan yang dissyariatkan, seperti: Do'a, Nazar, Qurban, Raja' [pengharapam], takut, tawakal, raghbah [senang], rahbah [takut], dan inabah [kembali/taobat]m ketaan, dan tauhid uluhiyyah ini merupakan ini  dakwah Para rasul mulai dari rasul pertam,a hingga terakhir Rasulullah Muhammad saw. Allah SWt berfirman:

"Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu"
(QS: An-Nahl Ayat: 36)

Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".(QS: Al-Anbiyaa Ayat: 25)

Setiap Rasul memulai dakwahnya dengan perintah pada tauhid uluhiyyah sebagaiman yang diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syu'aib as dll

Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya". Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).
(QS: Al-A'raf Ayat: 59)

Allah swt Berfirman:

Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
(QS: Al-'Ankabuut Ayat: 16)


Dan diwahyukan kepada Nabi Kita Muhammad saw

Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.
(QS: Az-Zumar Ayat: 11)

Rasulullah saw sendiri bersabda:

"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersyaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Myhammad adalah utusan Allah." [HR.al-Bukhari dan Muslim].

Kewajiban awal setiap mukallaf adalah bersyaksi la ilaha illa Allah [tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah]  dan mengamalkannya. Allah swr berfirman:

"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal."
(QS: Muhammad Ayat: 19)

dan kewajiban bagi yang pertama masuk islam adalah mengikrarkan dua kalimat syahadat.

Jadi jelaslah bahwa tauhid uluhiyyah adalah maksud dari dakwah para rasul. Disebut demikian, karena ukuhiyyah adalah sifat Allah swt yang ditunjukan oelh nama-Nya {yang artinya Dzul uluhiyyah [yang Memiliki Uluhiyyah atau yang Maha disembah].

Juag disebut tauhid uluhiyyah karena ubudiyah adalah sifat 'abd [hamba] yang wajib disembah Allah swt secara ikhlas, karena ketergantungan mereka kepada-Nya.

syikh Ibnu Taimiyyah berkata;

"ketahuilah kebutuhan seorang hamba untuk menyembah Allah swt yaitu beribadah kepada-Nya tanpa menyekutukan-Nya dengan sesiatu apapun adalah kebutuhan yang tidak ada bandingnya sama sekali, tetapi dari sebagian segi, mirip dengan kebutuhan jasad kepada makanan dan mibuman. kan tetapi, diantara keduanya ini terdapat perbedaan,. karena hakikat seorang hamba adalah hati danb ruhnya, dia tidak bisa baik,  kecuali dengan Allah swt. yang tidak ada tuhan yang hak disembah selainNya. Dia tidak bisa tenang di Dunia, kecuali dengan dengan mengingatnya-Nya. Seandainya seorang hamba memperoleh kenikmatan dan kesenangan tanpa Allah swt, maka hal itu tidak akan bisa berlangsung lama, bahkan akan berpindah-pindah dari satu macam ke macam yang lain, dari satu orang kepada orang lain. Adapaun Tuhannya, maka Dia dibutuhkan setiap saat dan setiap waktu, dimanapun dia berada, maka Dia sesalu bersamanya.' [lihat; Kitab Majmu fatawa, 1/24]

Tauhid la ilaha illa Allah merupakan inti dari dakwah para rasul as, karena ia dalah asas dan pondasi tempat dibangunnya seluruh amal. Tanpa merealisasikannyam semua amal ibadah tidak akan diterima. Karena kalau tauhid ini tidak terwujud, maka bercokollah lawannya, yaitu syirik. Sedangkan Allah swt berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
(QS: An-Nisaa Ayat: 48)

Allah berfirman:

Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.
(QS: Al-An'am Ayat: 88)

Allah berfirman:

"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
(QS: Az-Zumar Ayat: 65)

Tauhid  jenis ini adalah kewajiban pertama segenap hamba. Allah swt berfirman:

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
(QS: An-Nisaa Ayat: 36)

Allah berfirman:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
(QS: Al-Israa' Ayat: 23)

Allah berfirman:

"Katakanlah: 'Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
(QS: Al-An'am Ayat: 151)


Memahami Makna laa ilaha Illa Allah Wajib


 NB: Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa menyeru kepada hidayah (jalan petunjuk dan kebaikan), maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikuti (atau mengerjakan)nya tanpa mengurangi
pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka ia mendapatkan dosa sebagaimana dosa orang yang mengikuti (mengerjakan)nya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.”. (HR. Muslim no. 6750). Jika Anda ingin mendapatkan pahala investasi (yakni pahala yang hasilnya terus megalir meski anda sudah meninggal-karna disebabkan anda menyampaikan sesuatu dari islam dan ada orang yang iktu mengamalkannya pula, maka Anda akan mendapatkan pahala  sama tidak kurang atau lebih seperti orang yang mengamalkannya dan terus mengalir meski anda telah mati. Mau?), Maka jangan ragu sampaikan lagi informasi dan kabar gembira SUPER DAHSYAT ini kepada yang lainnya!

SHARE info ini. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893) Dengan cara klik tombol sosial media di bawah ini:


BACA JUGA:

Komentar

Popular Posts

Bersatu di bawah Bendera Islam Wajib Bagi kaum Muslimin

Wajibnya Memahami Hakikat Dua Kalimat Syahadat