Sticky Sidebar



○ ■ ¤¤¤¤¤ AGEtv

Siapa Yang Dinamakan Muslim?

Siapa Yang Dinamakan Muslim?
siapa yang disebut muslimSIAPA YANG DINAMAKAN MUSLIM? - Saudara-saudara! Hal pertama yang harus diketahui oleh setiap Muslim ialah: Siapa yang dinamakan Muslim dan apa artinya menjadi seorang Muslim? Bila seorang manusia tidak tahu apa yang disebut manusia dan apa perbedaan antara manusia dan binatang, tentulah ia akan melakukan perbuatan-perbuatan seperti binatang dan tidak menghargai dirinya sebagai seorang manusia. Sama halnya, bila seorang Muslim tidak tahu arti yang sebenarnya dari menjadi seorang Muslim dan apa bedanya seorang Muslim dengan seorang bukan Muslim, maka ia akan berbuat seperti seorang yang bukan Muslim dan tidak akan merasakan kebanggaan menjadi seorang Muslim. Kerana itu setiap Muslim dan anak dari setiap Muslim harus diajar apa artinya menyebut dirinya sebagai seorang Muslim, dan perbedaan apa yang timbul dalam kedudukannya sesudah ia menjadi Muslim. Tanggungjawab apa yang dipikulnya dan apa batas-batas yang diberikan oleh Islam supaya seseorang tetap dapat dianggap seorang Muslim dan apabila ia melanggar batas-batas tersebut tidak dapat lagi disebut seorang Muslim, meskipun ia mengatakan bahawa dirinya adalah seorang Muslim.


MAKNA ISLAM

Islam bermakna: Kepatuhan dan kerajinan menjalankan kewajipan kepada Allah. Islam bermakna memasrahkan diri kepada Allah. Islam bermakna mengorbankan kebebasan dan kemerdekaan diri sendiri demi Allah. Islam bermakna menyerahkan diri di bawah kekuasaan kerajaan dan kedaulatan Allah.

Seseorang yang mempercayakan segala urusannya kepada Allah adalah seorang Muslim, dan seorang yang mempercayakan urusan-urusannya kepada dirinya sendiri atau kepada sesiapapun selain Allah bukanlah seorang Muslim. Mempercayakan segala urusan kepada Allah bererti menerima bimbingan Allah yang diberikan melalui Kitab SuciNya dan bimbingan yang diberikan oleh RasulNya, dengan tidak mengajukan keberatan sedikit pun kepada keduanya. Selanjutnya hanya al-Qur'an dan Sunnah Rasul sahajalah yang harus diikuti dalam setiap masalah kehidupan.

Sekali lagi yang dapat dinamakan seorang Muslim hanyalah orang yang rela mengetepikan pemikirannya sendiri, adat kebiasaan masyarakat dan dunia serta  nasihat-nasihat dari orang lain, selain nasihat dari Allah dan RasulNya.

Seorang Muslim adalah orang yang dalam setiap persoalan selalu merujuk dengan Kitab Allah dan katakata RasulNya, untuk mengetahui apa yang harus ia lakukan dan apa yang tidak boleh ia lakukan.

Seorang Muslim adalah orang yang mahu menerima tanpa ragu-ragu sedikit pun petunjuk apa saja yang didapatnya dari Allah dan RasulNya, dan menolak apa pun yang dilihatnya bertentangan dengan petunjuk Allah dan RasulNya, kerana ia telah mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada Allah. Dan tindakan mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah inilah yang menjadikan seseorang dapat disebut seorang Muslim.

Sebaliknya, seseorang tidaklah dapat dinamakan seorang Muslim bila ia tidak bergantung pada al-Qur'an dan Sunnah Rasul, tetapi melaksanakan apa yang dikatakan oleh fikirannya sendiri, atau mengikuti apa yang diperbuat oleh nenek moyangnya, atau menyesuaikan diri dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya dan oleh orang-orang di dunia pada umumnya, tanpa mencari petunjuk dalam al-Qur'an dan Sunnah tentang bagaimana menangani urusan-urusannya, atau bila ia tahu apa yang diajarkan oleh al-Qur'an dan Sunnah tetapi ia berkeberatan untuk menurutinya dengan mengatakan: "Ah, ini tidak sesuai dengan akal fikiran saya, kerana itu saya tidak boleh menerimanya", atau " Kerana ajaran al-Our'an dan Sunnah ini bertentangan dengan ajaran nenek moyang saya, maka saya tidak akan mengikutinya", atau " Kerana masyarakat dan orang-orang di seluruh dunia tidak menyetujui ajaran al-Qur'an dan Sunnah, maka saya juga tidak akan menyetujuinya". Orang yang berpandangan seperti ini tidak dapat dinamakan seorang Muslim, dan bila ia menyatakan bahawa dirinya adalah seorang Muslim, ia hanyalah seorang pendusta.

SiapaYang Dinamakan Muslim?


NB: Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa menyeru kepada hidayah (jalan petunjuk dan kebaikan), maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikuti (atau mengerjakan)nya tanpa mengurangi
pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka ia mendapatkan dosa sebagaimana dosa orang yang mengikuti (mengerjakan)nya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.”. (HR. Muslim no. 6750). Jika Anda ingin mendapatkan pahala investasi (yakni pahala yang hasilnya terus megalir meski anda sudah meninggal-karna disebabkan anda menyampaikan sesuatu dari islam dan ada orang yang iktu mengamalkannya pula, maka Anda akan mendapatkan pahala  sama tidak kurang atau lebih seperti orang yang mengamalkannya dan terus mengalir meski anda telah mati. Mau?), Maka jangan ragu sampaikan lagi informasi dan kabar gembira SUPER DAHSYAT ini kepada yang lainnya!

SHARE info ini. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893) Dengan cara klik tombol sosial media di bawah ini:


BACA JUGA:

Komentar

Popular Posts

Memahami Makna laa ilaha Illa Allah Wajib

Bersatu di bawah Bendera Islam Wajib Bagi kaum Muslimin

Wajibnya Memahami Hakikat Dua Kalimat Syahadat